Mewartakan kepada kami Abu Bisyr, Bakr bin Khalaf; mewartakan kepada kami Abu 'Ashim, dari Ibnu Juraij, dari 'Amr bin Dinar, bahawa Hisyam bin Yahya mengkhabarkan kepadanya, bahawa 'Ikrimah bin Salamah mengkhabarkan kepadanya, bahawa ada dua orang bersaudara dari Balmughirah yang bersumpah salah satunya, bahawa dia tidak mengizinkan saudaranya menancapkan kayu di pagarnya. Maka Mujamma' bin Yazid dan beberapa orang Ansar mendatanginya dan berkata: "Kami bersaksi bahawa Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian melarang tetangganya untuk menancapkan kayu di pagarnya". Maka dia berkata: "Ya saudaraku, engkau telah dimenangkan perkaramu atasku, padahal aku telah bersumpah. Maka buat sajalah kelontong di bawah pagarku (atau dindingku) dan letakkan kayumu di atasnya". Dalam Az-Zawa-id: Dalam isnadnya ada Hisyam bin Yahya bin Al-'Ash AlMakhzumiy, disebutkan Ibnu Hibban dalam Ats-Tsiqqat. Adz-Dzahabiy berkata: Dia diperselisihkan. Dan 'Ikrimah bin Salamah, tidak ada yang kulihat membicarakannya, baik yang melemahkan atau yang menguatkan. Dan dia mengatakan: Dan perawi bernama Mujammi' tidak ada dalam kitab penulis maupun sisa kitab-kitab yang lain kecuali dalam hadis ini.

Mewartakan kepada kami Ahmad bin Tsabit Al-Jahdariy: mewartakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah, dari Abu Hazim, dia berkata: "Orang-orang berselisih perihal mimbar Rasulullah Saw., dari bahan apa ia dibuat. Kemudian mereka mendatangi Sahl bin Sa'ad, dan menanyakannya. Dia berkata: "Tak tertinggal seorangpun yang lebih mengetahui tentang mimbar itu daripadaku. Mimbar itu dibuat dari kayu yang berasal dari hutan. Dikerjakan oleh Fulan, Maula Fulan, seorang tukang kayu. Kemudian Fulan, tukang kayu tadi datang membawa mimbar itu. Kemudian Nabi Saw. berdiri di atasnya ketika mimbar tersebut telah selesai diletakkan. Kemudian beliau berdiri menghadap kiblat dan orang-orangpun berdiri di belakangnya. Beliau membaca ayat, kemudian ruku' kemudian mengangkat kepalanya, dan melangkah mundur lalu sujud ke tanah. Kemudian kembali ke mimbar, dan membaca ayat, kemudian ruku', kemudian melangkah mundur lalu bersujud ke tanah."

Diberitakan dari Jabir bin Abdullah r.a., bahawa dahan kayu tempat Rasullullah saw. biasa berdiri waktu membaca khutbah, ketika mimbar telah dibuatkan untuk Rasulullah, kedengaran kayu itu berbunyi seperti suara unta. Sehingga oleh kerananya, Nabi saw. turun dari mimbar dan beliau meletakkan tangannya di atas kayu itu."

Mewartakan kepada kami Abu Thahir, yaitu Ahmad bin 'Amr bin As- Sarh Al-Mishriy, mewartakan kepada kami 'Abdullah bin Wahb, memberitakan kepada kami Yunus dan Ibnu Sam'an, dari Ibnu Syihab, dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah, dari Ummu Qais binti Mihshan, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Ambillah/pergunakanlah olehmu sekalian akan kayu garu India (Yakni: Kust). Sebab sesungguhnya pada kayu itu terdapat tujuh macam ubat penyembuh. Di antaranya adalah sakit tulang rusuk". Ibnu Sam'an dalam hadis itu berkata: "Sebab sesungguhnya pada kayu itu terdapat tujuh macam ubat. Di antaranya adalah penyakit tulang rusuk".

Dari Hudzaifah r.a., katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: Ketika Dajjal itu ke luar dia membawa air dan api. Adapun yang dilihat orang itu seperti api, sebenarnya ialah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang itu sebagai air dingin sebenarnya ialah api yang membakar. Siapa yang mendapatinya di antara kamu, hendaklah ia masuk ke dalam apa yang dilihatnya berupa api, kerana sebenarnya itulah air yang dingin". Kata Hudzaifah: Dan lagi saya mendengar beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki sebelum kamu didatangi malaikat untuk mengambil rohnya. Dikatakan kepadanya: "Adakah engkau mengerjakan kebaikan?" Jawabnya: "Saya tidak tahu". Kata Malaikat: "Cuba perhatikan!" Jawabnya: Yang saya ketahui hanyalah saya jual beli dengan manusia di dunia, dan saya pun mengambil dan memberikan dari dan kepada mereka, saya beri janji orang yang berkecukupan dan saya bebaskan orang yang berkesempitan". Tuhan memasukkan orang itu ke dalam syurga. Kemudian berkata Hudzaifah: Dan saya mendengar pula beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki yang telah mendekati ajalnya. Setelah ia putus harapan untuk hidup, ia berwasiat kepada keluarganya: "Apabila saya telah mati, kumpulkanlah kayu api yang banyak untuk membakar saya dan nyalakanlah api dengan kayu itu. Apabila api itu memakan daging saya dan telah sampai kepada tulang dan tulang itu pun telah terbakar pula, maka ambillah dan tumbuklah supaya jadi abu. Kemudian nantikanlah waktu hari yang keras anginnya, dan terbangkanlah abu itu ke laut!" Mereka pun mengerjakannya. Kemudian Tuhan mengumpulkannya. Kata Tuhan kepadanya: "Mengapa Engkau perbuat yang demikian itu'?" Katanya: "Karena takut kepada Engkau". Tuhan mengampuninya.

Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Ketika Rasulullah saw. bertambah sakit, Bilal datang kepada beliau memberitahukan bahawa waktu solat telah tiba. Maka sabda beliau, "Suruhlah Abu Bakar menjadi imam solat bagi orang banyak. " Aku (' Aisyah) berkata kepada beliau, "Ya, Rasulullah! Sesungguhnya Abu Bakar seorang penyedih. Kalaulah dia yang menggantikan Tuan menjadi Imam, dia tidak akan kedengaran oleh orang banyak. Kenapa Tuan tidak menyuruh Umar saja?" Sabda beliau, "Suruhlah Abu Bakar supaya dia menjadi imam bagi orang banyak. " Kemudian ku katakan kepada Hafsah agar dia mengatakan kepada beliau: "Sesungguhnya Abu Bakar seorang penyedih. Kalau dia yang menjadi imam menggantikan Rasulullah, dia tidak akan kedengaran oleh orang banyak. Kenapa Tuan tidak menyuruh Umar saja." Jawab beliau, "Sesungguhnya kamu (para wanita) sahabat Yusuf. Suruhlah Abu Bakar menjadi imam solat bagi orang banyak. " Abu Bakar tampil menjadi imam. Sementara itu Rasulullah saw. merasakan badannya agak ringan. Beliau pergi ke masjid dipapah dua orang laki-laki, sedangkan kedua kaki beliau terjuntai ke lantai hingga sampai ke masjid. Ketika Abu Bakar mendengar bahawa Rasulullah saw. datang, dia mencuba hendak mundur ke belakang. Tetapi Rasulullah mengisyaratkan kepadanya supaya ia tetap di tempatnya, dan Nabi saw. duduk di sebelah kirinya. Abu Bakar solat dengan berdiri, sedang Rasulullah saw. solat sambil duduk. Abu Bakar mengikutkan solat Rasulullah saw., dan orang banyak mengikutkan Abu Bakar r.a."

Mewartakan kepada kami 'Ali bin Muhammad, mewartakan kepada kamu Waki', dari Isra'il, dari Abu Ishaq, dari Al-Arqam bin Syurahbil, dari Ibnu 'Abbas, dia berkata: Ketika Rasulullah SAW. sakit, dengan sakitnya itu beliau meninggal dunia, maka beliau berada di rumah 'Aisyah. Kemudian beliau berkata: "Panggilkan olehmu sekalian akan 'Ali untuk datang padaku." 'Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, apakah kami panggilkan Abu Bakar datang padamu?" Nabi SAW, berkata; "Panggillah dia." Hafshah berkata: "Ya Rasulullah, apakah kami panggilkan Umar datang kepadamu?" Nabi SAW. berkata: 'Panggillah dia." Ummul-Fadhl berkata: Wahai Rasulullah, apakah kami panggilkan Al-Abbas?" Nabi SAW. menjawab: "Ya". Ketika mereka sama berkumpul, Nabi SAW. mengangkat kepalanya. Beliau melihat -sekitarnya--, dan beliau diam. Kemudian 'Umar berkata: "Berdirilah kamu sekalian menjauh dari Rasulullah SAW." Kemudian Bilal datang memberitahukan kepada Nabi datangnya Solat. Beliau berkata: "Perintahkan olehmu sekalian kepada Abu Bakar, hendaklah dia mengimami solat bersama orang-orang." 'Aisyah berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang berhati perasa dan tidak mampu membaca -dalam keadaan seperti ini-. Kapan saja dia tidak melihatmu, dia menangis, dan manusia pada menangis. Maka engkau hendaklah memerintahkan 'Umar mengimami solat bersama orang-orang." Kemudian Abu Bakar keluar, lalu mengimami solat. Rasulullah SAW. mendapati dirinya ringan dari sakitnya. Beliau keluar ,'apah di antara dua orang lelaki, sedangkan kedua kakinya nyeret tanah. Maka ketika orang-orang melihatnya, mereka bertasbih "mengingatkan" pada Abu Bakar. Dia mundur ke belakang. Kemudian Nabi SAW. memberi isyarat kepadanya, yakni; "Tetaplah di tempatmu." Lalu Rasulullah SAW. datang kemudian duduk di samping kanannya. Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti Nabi SAW., sedangkan orang-orang mengikuti Abu Bakar "mengerjakan solat". Ibnu 'Abbas berkata: "Rasulullah SAW. mengambil bacaan di mana Abu Bakar telah sampai." (Nabi meneruskan bacaan Abu Bakar). Waki' berkata: "Demikianlah inilah Sunnah Nabi." Kata selanjutnya: "Rasulullah SAW. meninggal dunia dalam sakitnya yang demikian ini."Dalam Az-Zawa-id: Isnad hadis ini sahih, dan rijalnya tsiqat. Hanya saja Abu Ishaq itu di akhir umurnya ingatannya agak kurang kuat. Dia seorang mudallis, dia meriwayatkannya dengan Mu'an'an. Al-Bukhari berkata: Kami tidak. menuturkan bahawa Abu Ishaq itu mendengar dari Arqam bin Syurahbil.

Mewartakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, mewartakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki', dari Al-A'masy. Mewartakan kepada kami 'Ali bin Muhammad, mewartakan kepada kami Waki', dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari 'Aisyah, dia berkata: Ketika Rasulullah SAW. sakit, dengan sakitnya itu, beliau wafat. (Abu Mu'awiyah berkata: Ketika Nabi SAW. berat sakitnya). Bilal datang memberi khabar solat kepadanya. Nabi berkata: "Perintahkan olehmu sekalian kepada Abu Bakar, maka hendakah dia mengimami solat bersama orang-orang (para sahabat). Kami berkata: "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Abu Bakar itu orangnya cepat menangis -sentimental--." 'Aisyah bermaksud: Abu Bakar itu halus hatinya. Ketika dia menempati berdiri di tempatmu, dia menangis, tidak mampu -menjadi imam-. Kalau engkau memerintahkan 'Umar, maka dia akan mengimami solat bersama orang-orang. Nabi berkata: "Perintahkan olehmu sekalian kepada Abu Bakar, maka hendaklah dia mengimami solat bersama orang-orang. Sebab kamu sekalian ini bagai perempuan teman-teman Yusuf saja." 'Aisyah berkata: "Kemudian kami mengirimkan -utusan- kepada Abu Bakar, kemudian Abu Bakar mengimami solat bersama orangorang. Lalu Rasulullah SAW. mendapati dirinya terasa ringan sakitnya. Lalu dia keluar menuju solat, dipapah oleh dua orang lelaki. Sedang kedua kaki beliau nyeret ke tanah/bumi. Maka ketika Abu Bakar merasa ada Nabi, dia mundur -belakang- lalu Nabi SAW. memberi isyarat kepadanya: "Tetaplah di tempatmu." Selanjutnya kata perawi: Kemudian Nabi SAW datang, sehingga dua orang pemapah mendudukan beliau di samping -di dekat- Abu Bakar. Sementara Abu Bakar mengikut Nabi SAW. dan orang-orang (Sahabat) mengikuti Abu Bakar -mengerjakan solat

Mewartakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; mewartakan kepada kami Mulazim bin 'Amr, dari 'Abdullah bin Badr; mengkhabarkan kepadaku 'Abdurrahman bin 'Ali bin Syaiban, dari ayahnya, 'Ali bin Syaiban, dia adalah seorang utusan, dia berkata: "Kami pergi keluar sampai bertemu Rasulullah Saw. Maka kami berbaiah kepadanya dan solat di belakangnya. Beliau melirik (melihat dengan ekor mata) seseorang yang tidak meluruskan solatnya, yakni tidak lurus punggungnya dalam rukuk dan sujud. Kemudian ketika, Nabi Saw, menyelesaikan solat, beliau bersabda: "Wahai jamaah kaum muslimini Tidak ada solat bagi siapa yang tidak meluruskan punggungnya dalam rukuk dan sujud". Dalam Az-Zawaid: Isnadnya sahih, para perawinya terpercaya. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam sahihnya.

Dari Abdullah r.a., katanya: Ketika Rasulullah s.a.w. sedang sujud dan sekelilingnya ada orang-orang Quraisy yang musyrik. Tiba-tiba datanglah kepada beliau 'Uqbah bin Abi Muaaith, membawa perut (tempat peranakan) unta, lalu dilemparkannya di atas punggung Nabi s.a.w. Beliau belum lagi mengangkat kepalanya, sehingga Fatimah datang, lalu diambilnya dari punggung beliau, dan Fatimah mendoakan kebinasaan orang yang melakukan yang demikian itu. Nabi s.a.w. berdoa: "Ya Tuhan! Terserah kepada Engkau membalasi pemuka Quraisy! Ya Tuhan! Terserah kepada Engkau memberi balasan kepada Abu Jahl bin Hisyam, 'Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, 'Uqbah bin Abu Muaith, dan Umaiyah bin Khalaf atau Ubaiy bin Khalaf!" Saya lihat semua mereka itu dibunuh dalam peperangan Badr, lalu dilemparkan ke dalam telaga, selain Umaiyah atau Ubaiya kerana ia seorang laki-laki yang besar (gemuk). Setelah mereka mengheretnya putus persendiannya sebelum dilemparkan ke dalam telaga".